Dalam analisis Google Trend Risoles pisang terlihat mengalami grafik naik turun yang sangat tajam selama 12 bulan terakhir dan masih belum dapat mempertahankan kenaikannya, hal ini dikarenakan Risoles belum dikenal oleh masyarakat secara menyeluruh di daerah – daerah yang ada di Indonesia.
(12-18 Apr 2020) risoles pisang mulai mengalami kenaikan penjualan
(19-25 Apr 2020) risoles pisang mulai bertahan di puncak hingga (26 Apr – 2 Mei 2020)
( 3-9 Mei 2020 ) risoles pisang dapat bertahan di titik 33 dan mengalami peningkatan hingga titik 38 pada (24-30 Mei 2020)
(22-28 Nov 2020) setelah mengalami penurunan hingga titik paling rendah. Namun, risoles pisang mampu kembali ke titik 30-an dan bertahan sampai titik 33 pada (13-19 Des 2020)
SWOT :
Strength (Kekuatan)
1.
Bahan
dasarnya mudah dicari
2.
Harganya relative
murah
3.
Tampilan risol yang menarik
4. Terjamin dengan kemasan yang melindungi produk
5. Mempunyai banyak kandungan gizi
Weakness (Kelemahan)
1. Tidak tahan lama dan mudah basi di karenakan tidak memakai bahan pengawet
2. Produknya mudah di tiru
3. Harga bahan bakunya kurang stabil
4. Tidak habis terjual
5. Minimnya aktivitas promosi
Opportunities (Peluang)
1.
Banyak masyarakat yang belum
mengenal Risoles Pisang
2.
Rasanya yang sangat lezat dan
disukai semua kalangan
3. Peluang usaha yang masih terbuka lebar
4. Produk dipasarkan dengan cara offline maupun online
5. Produk dapat dipesan dalam jumlah besar (misalnya, acara hajatan, meeting, gathering, dll) bisa dilakukan melalui telepon atau via WA/SMS
Threat (ancaman)
1.
Selera konsumen variatif
2.
Perkembangan inovasi pangan yang
begitu cepat
3. Masyarakat belum familiar dengan
risoles pisang
4. Muncul pesaing yang mulai mengadu
untung dengan membuka usaha yang sama
5.
Lokasi usaha yang belum menetap
Strategi STP :
Segmenting
Pembagian dari segmentasi pasar ini adalah semua kalangan masyarakat, mulai dari anak – anak, remaja, dan dewasa. Untuk mencakup semua kalangan tersebut ada beberapa hal yang berbeda dari produk Risoles Pisang ini, mulai dari bahan utamanya yang menggunakan buah pisang tanduk, serta variasi rasa sebagai salah satu inovasi baru terhadap produk.
Targeting
Dari segmentasi diatas ada 3 konsumen yang menjadi target pemasaran produk Risoles Pisang ini, yaitu:
1. Anak – anak
Terkadang banyak orang tua yang enggan memberikan makanan ringan terhadap anak – anak mereka, hal tersebut dikarenakan banyak jajanan yan mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan anak. Produk Risoles Pisang ini menjadi salah satu alternative pilihan bagi orang tua untuk memberikan makanan yang sehat dan bergizi untuk anaknya. Selain itu variasi rasa menjadi daya Tarik anak – anak. karena anak – anak biasanya menyukai jajan yang memiliki berbagai rasa.
2. Remaja
Sama halnya dengan anak – anak yang suka sekali dengan variasi rasa, remaja juga suka dengan makanan yang mempunyai variasi rasa. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi produk kami. Variasi rasa tersebut menjadi salah satu cara untuk memasarkan produk ini kepada para remaja.
3. Dewasa
Bagi kaum dewasa, Risoles pisang ini merupakan salah satu alternative jajanan yang baru. Kebanyakan orang dewasa suka sekali mencoba makanan baru yang sedang hits, salah satunya Risoles Pisang ini, Kaum dewasa suka mengkonsumsi jajanan yang mengenyangkan bagi mereka dan Risoles Pisang ini yang berbahan dasar buah pisang ini mengandung glukosa kompleks yang mengenyangkan dan bergizi.
Positioning
Penguasaan pasar risoles pisang ini
memposisikan produknya sebagai jajanan yang lezat dan bergizi serta memiliki
aneka varian yang akan digemari semua kalangan masyarakat. Salah satu strategi
pemasaran dalam memposisikannya yaitu dengan menggunakan tagline “Risoles
Pisang Nyam… Nyam…” dengan begitu mereka akan merasakan kelezatan langsung saat
mengkonsumsi Risoles Pisang yang menagihkan.
Product Life Cycle (PLC)
a. Tahap Perkenalan (Introduction)
Produk ini dibuat menyerupai Risol
pada umumnya, tetapi jika biasanya risol dibuat dengan rasa asin, berbeda
dengan risoles pisang ini hadir dengan rasa manis dari bahan utamanya yaitu
dari buah pisang. Dalam Tahap Perkenalan ini kami menggunakan strategi cicip
rasa dengan memberikan beberapa sampel risoles pisang untuk dicoba para
konsumen dan memberikan penawaran buy 1 get 1. setiap konsumen yang membeli 1
risoles akan mendapatkan 1 risoles secara gratis.
b. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini,
risolles pisang mengalami perubahan pada kemasan dan penambahan label dan mulai
dipasarkan lebih menggunakan media online
c. Tahap Kematangan(Maturity)
Dalam Tahap Kematangan, risoles
pisang tidak hanya dijual per biji saja tetapi dijual dengan berbagai paket,
seperti packet 1 diisi dengan 3 risoles, packet 2 diisi dengan 5 risoles, dan
packet 3 diisi dengan 10 risoles.
d. Tahap Kemunduran (Decline)
Karena produk ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menciptakan inovasi baru yaitu membuat produk dengan berbagai macam rasa dan toping. Sehingga penjualan risoles pisang masih tetap berjalan.